1.
Materi Tes
Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani
Tes dan pengukuran kebugaran jasmani bertujuan untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang berhubungan dengan kemampuannya. Tujuan pengukuran kebugaran jasmani adalah:
Tes dan pengukuran kebugaran jasmani bertujuan untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang berhubungan dengan kemampuannya. Tujuan pengukuran kebugaran jasmani adalah:
a. Untuk mendorong dan memobilisasi
setiap anggota masyarakat khususnya masyarakat pelajar agar lebih memahami dan
menghayati langsung hakekat dan manfaat jasmani, sebagai kebutuhan pokok dalam pembinaan
pola hidup sehat.
b. Untuk mengukur tingkat perkembangan
kebugaran jasmani
Jenis tes yang biasa digunakan ialah tes kebugaran jasmani indonesia. Jenis tes ini sering digunakan di sekolah karena mudah dilaksanakan, biayanya tidak banyak dan hasilnya dapat diandalkan.
Jenis tes yang biasa digunakan ialah tes kebugaran jasmani indonesia. Jenis tes ini sering digunakan di sekolah karena mudah dilaksanakan, biayanya tidak banyak dan hasilnya dapat diandalkan.
No.
|
Item
Tes
|
Peserta
SMU
|
||
Putra
|
Putri
|
Satuan
Ukuran
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
|
Lari
Angkat Tubuh
Baring Duduk
Loncat Tegak
Lari Jarak Menengah
|
60
60
60
3
X
1200
|
50
30
60
3
X
1000
|
Meter
Detik
Detik
Loncatan
Meter
|
2.
Pelaksanaan
Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani
a. Peseta tes harus benar-benar sehat
dan siap melaksanakan tes
b. Dua jam sebelum tes peserta harus
sudah makan
c. peserta harus memakai pakaian olah
raga
d. Peserta hendaknya memahami dan
mengerti pelaksanaan tes. Peserta perlu diberi kesempatan untuk mencoba gerakan
yang akan dilakukan.
e. Peserta agar melakukan pemanasan
terlebih dahulu
f. Sertiap peserta tes diberikan
formulir untuk mencatat hasil setiap tes yang dilakukan
g. Peserta yang tidak dapat melakukan
satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal dan tidak diberi nilai
h. Peserta tes disarankan memakai nomor
dada yang jelas untuk dilihat
i.
Tes
dilakukan secara secara berurutan, dari tes yang satu ke tes yang lain tanpa
istirahat
3.
Petunjuk
Pelaksanaan
a.
Tes Lari Cepat
Tes lari
cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang.
i.
Alat
dan Perlengkapan: Lintasan Lari, Bendera start, peluit, tiang pancang,
stopwatch, dan Nomor dada.
ii.
Petugas
tes: Petugas tes terdiri dari pemberi aba-aba pemberangkatan, pencatat waktu
kedatangan dan pencatatan hasil
iii.
Pencatatan
hasil: Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai pelari untuk menempuh jarak
tertentu. Waktu pencatatan sampai persepuluh detik. Misalnya "1,40"
detik
b.
Tes Angkat Tubuh untuk putra
Tujuan tes
adalah untuk mengukur kemampuan, ketahanan, dan kekuatan otot lengan bahu :
i.
Alat
dan fasilitas: Lantai yang rata dan bersih, palang tunggal yang dapat diatur
tinggi rendahnya, stopwatch, serbuk kapur atau magnesium sikarbonat untuk
tangan para peserta, nomor dada, dan formulir tes peserta perorangan atau
gabungan.
ii.
Petugas
tes : Yaitu pengambil waktu, penghitung gerakan, pencatat hasil.
iii.
gerakan:
tubuh diangkat dengan cara menekuk atau melipat siku sehingga dagu menyentuh
atau dada berada dibelakang palang, selama melakukan gerakan ujung kepala
sampai ujung kaki berada dalam satu garis lurus, gerakan itu dilakukan berulang
ulang sebanyak-banyaknya selama 60 detik tanpa istirahat.
iv.
pencatat
hasil: Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna, yang
dicatat adalah jumlah frekwensi yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna
tanpa istirahat selama 60 detik.
c.
Tes angkat Tubuh Untuk Putri
i.
Sikap
Permulaan: Peserta
berbaring terlentang di atas lantai atau rumput. Kedua lutut lurus dan
keduatangan memegang palang paling tengah. telapak tangan menghadap ke arah
kepala. Kedua ibu jari berada diantara palang dan kepala serta lengan lurus ke
atas dengan jarak selebar bahu membentuk sudut 90 derajat.
ii.
Gerakan
: (1) Tubuh diangkat dengan
membengkokkan kedua siku sehingga dagu menyentuh palang tunggal, kemudian
kembali ke sikap semula. Gerakan di hitung satu kali. (2) Selama melakukan
gerakan, kepala sampai ujung kaki tetap berada dalam satu garis lurus. (3)
Gerakan itu dilakukan berulang-ulang tanpa istiraha selama 30 detik.
iii.
Angkatan
di anggap gagal apabila : (1)
Pada waktu mengangkat badan , dagu tidak menyentuh palang tunggal. (2) Pada
waktu mengangkat badan, pinggul tidak lurus dengan badan dan kaki. (3) Pada
waktu mengangkat badan, lutut tidak lurus dengan salah satu atau keduanya.
iv.
Mencatat
Hasil: (1) Yang
dihitung adalah angkatan yang dilakukan secara sempurna. (2) Yang dicatat
adalah jumlah frekwensi angkatan yang dilakukan secara sempurna selama 60
detik.
d.
Baring Duduk 60 Detik
Tujuan : Tujuan tes adalah untuk
mengukur kekuatan otot perut.
i.
Alat
dan Fasilitas : (1)
Lantai atau lapangan rumput yang bersih atau matras. (2) Stopwatch, (3) Nomor
dada. (4) Formulir perseorangan atau gabungan. (5) Alat Tulis.
ii.
Petugas
tes: (1)
Pengamat waktu. (2) Penghitung gerakan. (3) Pencatat Hasil.
iii.
Pelaksanaan:
a. Sikap permulaan: (1) Peserta
berbaring terlentang di atas lantai/rumput/matras, kedua lutut ditekuk dengan
sudut 90 derajat, kedua tangan diletakkan di kepala dengan kedua jari tangan
terjalin dan kedua tangan menyentuh lantai. (2) Seorang membantu memegang atau
menekan kedua pergelangan kaki peserta agar tidak terangkat.
b. Gerakan : (1) Pada aba-aba ya
peserta mulai melakukan gerakan baring duduk. (2) Gerakan itu dilakukan secara
berulang-ulang dengan cepat tanpa istiraha sebanyak mungkin selama 60 detik.
c. Gerakan dianggap gagal apabila: (1)
Kedua tangan terlepas sehingga jari-jari tangan tidak terjalin lagi. (2) Lutut
ditekuk lebih besar dari 90 derajat. (3) Kedua siku tidak sampai menyentuh
paha. (4) Ada waktu istirahat diantara keduanya.
d. Pencata hasil: (1) Yang dihitung
adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna tanpa
istirahat selama 60 detik. (2) Peserta yang tidak dapat melakukan tes baring
duduk walaupun telah berusaha, hasilnya ditulis dengan angka nol.
e. Loncat
Tegak
Tujuan loncat tegak adalah mengukur
tenaga eksplosif seseorang.
i.
Alat
dan fasilitas: (1) Dinding yang rata dengan lantai yang cukup luas. (2) papan
berwarna gelap dengan ukuran 30 X 15 cm. berskala satuan dengan ukuran cm yang
dipasang pada dingding jarak antara lantai dan angka nol yaitu 150 cm. (3)
Serbuk kapur yang warnanya berbeda dengan warna papan. (4) Alat penghapus. (5)
Nomor dada. (6) Formulir perseorangan atau gabungan. (7) Alat tulis
ii.
Petugas
tes: sebagai pengamat atau pembaca hasil tes.
iii.
Pelaksanaan:
(1) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekuk lutut dan kedua lengan
diayunkan kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk
papan dengan tangan sehingga menimbulkan bekas di papan yang berhasil diraih.
(2) Ulangi loncatan itu sampai tiga kali secara berturut-turut.
iv.
Pencatatan
Hasil: Hasil yang di catat adalah; (1) Tinggi raihan tanpa loncatan. (2) Tinggi
raihan dari loncatan yang pertama. (3) tinggi raihan dari loncatan yang
kedua. (4) Tinggi raihan dari loncatan yang ketiga. (5) Tinggi raihan pertama,
kedua, dan ketiga diambil yang paling tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar